Sunday, December 12, 2010

Hijrah Menuju Kitab Allah [ AL-QUR'AN]

HIJRAH ertinya meninggalkan. Hijrah kepada sesuatu ertinya berpindah dari sesuatu yang lama kepada sesuatu yang baru. Dalam tinjauan syari’at, hijrah adalah meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT [ ruj : Fathul Baari Syarh Sahih al-Bukhari].

 Justeru marilah kita berhijrah untuk menjadi Muslim yang lebih baik dari sebelumnya. Atau dalam ertikata yang lain berusaha mewajahi diri sebagai Muslim yang sesungguhnya dalam rupanya yang asal, yang segar sebagaimana dijelaskan Nabi SAW, dididik pada jalan Nubuwwahnya yang mulia.

Dan sebaik-baik permulaan penghijrahan adalah perdampingannya dengan Kitabullah dalam skala yang lebih besar. Kemudian di tikar solat.


Firman Allah SWT : “ Bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu iaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat..” ( Al-Ankabut : 45)

Firman Allah SWT lagi : “ Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari Kurnia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri” (Fathir : 29-30)

Dan Rasulullah SAW bersabda :”Bacalah Al-Qur’an, kerana ia datang pada hari Kiamat , menjadi pemberi syafaat bagi pembacanya” (H/R Muslim)

Dan sabda Rasulullah SAW lagi : “Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya” (H/R Bukhari)

Juga sabda Baginda SAW  : ”Perumpamaan orang-orang mukmin yang membaca Al-Qur’an seperti buah Utrujjah baunya wangi dan rasanya enak, dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma, tidak ada baunya namun rasanya manis, dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an seperti Raihanah baunya wangi dan rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah Handzolah, ia tidak ada baunya dan rasanya pahit” (Muttafaq ’alaihi)


Dalam hadith yang lain baginda bersabda : ”Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia pandai membacanya, ia bersama para Malaikat yang mulia, dan yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan ia kesulitan membacanya, ia mendapat dua pahala” (Muttafaq ’alaihi)

[Syeikh Ibnu 'Utsaimin(rhm) dalam bukunya Majaalis Syahri Ramadhan menjelaskan dua pahala yang dimaksud hadith tersebut ialah satu pahala untuk membaca al-Qur'an dan satu pahala lagi untuk kesulitan yang dialami ketika membacanya.]

Justeru, apakah setelah ini ada alasan bagi seorang Muslim sejati untuk bermalas-malasan membaca Al-Qur’an dan menghayati makna-maknanya?

 Kata Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah(rhm) dalam bukunya Miftah Dar as-Sa'adah :

"Tidak ada sesuatu pun yang lebih bermanfaat bagi hati melebihi Al-Qur'an apabila dibaca dengan bertadabbur dan tafakkur. Membaca dengan bertadabbur dan tafakkur adalah puncak kedudukan orang yang berusaha, beramal dan yang mengetahui. Dengan cara itu akan melahirkan kecintaan, kerinduan, takut, harapan, taubat, tawakal, redha, syukur, sabar dan sifat-sifat lain yang dapat menghidupkan matinya hati. Membaca dengan tadabbur dan tafakkur juga dapat menjauhkan seseorang dari semua sifat dan perbuatan tercela yang merusak hati.

Seandainya manusia tahu faedah membaca Al-Qur'an dengan bertadabbur, tentu mereka memanfaatkannya dan mengesampingkan yang lainnya......"

Dan bagaimana kita ini wahai kawan? Sudahkah kita mendalami Kitabullah? Marilah kita menjadikan motto kehidupan kita ialah : "MEMBACA AL-QUR'AN SETIAP HARI".

Marilah saudara-saudara yang mulia, kita tinggalkan perdebatan yang merugikan, menuju tadabbur kalam Tuhan.

Padanya ada pedoman, petunjuk kepada jalan keselamatan. Ada cahaya, bahkan cahaya, penyembuh penyakit di dalam dada.

Firman Allah SWT :

“Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran” (Shad : 29)

“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan khabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri” ( an-Nahl : 89)

“ Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabb-mu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”   ( Yunus : 57)


No comments: